macam-macam tarian dan pengertiannya
1. TARI ANDUN DARI BENGKULU
Tari Andun adalah salah satu kesenian
tarian rakyat yang berasal dari daerah Bengkulu, sumatra dan dilakukan
pada saat pesta perkawinan. Biasanya dilakukan oleh para bujang dan
gadis secara berpasangan pada malam hari dengan diringi musik kolintang.
2. TARI BALUMPA
Tari Balumpa berasal dari Kabupaten
Wakatobi, daerah Binongko dan Buton. Tarian ini menggambarkan kegembiraan
penari sebagai salah satu bentuk penyambutan atas kedatangan tamu dari luar
yang datang ke daerah mereka. Tarian ini menceritakan tentang sekolompok gadis
cantik yang sedang berdendang diiringi lagu musik daerah dan menggunakan alat
musik gambus. Keindahan tarian Balumpa terlihat saat para penari sedang
berdendang dengan hati yang tulus dan memahami makna gerakan yang di lakukan.
Tarian ini biasanya dibawakan oleh
6-8 orang, ada yang berpasangan laki-laki-perempuan dan ada juga
perempuan-perempuan. Di Wakatobi, tarian Balumpa ditampilkan saat penyambutan
datangnya tamu agung dari luar dan dalam negeri. Tarian ini juga ditampilkan saat
event besar, seperti sail wakatobi, sail Indonesia atau sail bunaken.
3. Tari Angguk Tarian Daerah Yogyakarta.
Tari
Angguk adalah tari tradisional yang berasal dari Kulon Progo
Yogyakarta. Dalam tarian ini menceritakan kisah tentang Umarmoyo-Umarmadi dan
Wong Agung Jayengrono dalam Serat Ambiyo. Tarian ini dimainkan secara berkelompok
oleh 15 penari wanita yang berkostum menyerupai serdadu Belanda dan
dihiasi gombyok barang emas, sampang, sampur, topi pet warna hitam, dan
kaos kaki warna merah atau kuning dan mengenakan kacamata hitam. Tarian ini
biasanya dimainkan selama durasi 3 hingga 7 jam. Tarian Angguk diperkirakan
muncul sejak jaman Belanda, yang digambarkan sebagai ungkapan rasa syukur
kepada Tuhan setelah panen padi.
4. Tari Barong
Tari Barong adalah tarian khas Bali yang berasal dari
khazanah kebudayaan Pra-Hindu. Tarian ini menggambarkan pertarungan antara
kebajikan (dharma) dan kebatilan (adharma). Wujud kebajikan dilakonkan oleh Barong, yaitu penari dengan kostum
binatang berkaki empat, sementara wujud kebatilan dimainkan oleh Rangda, yaitu
sosok yang menyeramkan dengan dua taring runcing di mulutnya.Kabupaten
Gianyar – Bali – Indonesia
5. Tari
Banyumasan
Tari Gaya Banyumasan adalah salah
satu gaya tari di Jawa Tengah yang masih tetap berkembang hingga saat ini. Tari
gaya Banyumasan telah memiliki tempat di kalangan seniman dan para penikmat
seni di wilayah Surakarta terutama di lingkungan ISI Surakarta. Tari Banyumasan
sendiri sampai saat ini belum dikemas menjadi suatu paket tari yang dapat
diajarkan kepada masyarakat luas baik seniman maupun masyarakat umum yang ingin
mempelajari tari gaya Banyumasan Agar masyarakat dapat mempelajari tari gaya
Banyumasan dengan mudah dan masyarakat luas dapat mempelajari ragam tari
banyumasan sehingga garapan tari paket ini dibuat dengan kemasan yang baru dan
dengan perkembangan vokabuler gerak tari tanpa meninggalkan identitas gerak
banyumasan itu sendiri.